Beberapa waktu ke belakang, jagat media sosial sempat dihebohkan pemberitaan Kakek mengaku dibayar uang mainan oleh mandornya.
Kejadian Kakek mengaku dibayar uang mainan di Tulang Bawang, Lampung ini sontak membuat warganet simpati karena kisahnya yang memilukan.
Akan tetapi, seiring berkembangnya kasus kakek mengaku dibayar uang mainan ini terungkap fakta baru bahwa kejadian tersebut hanya rekayasa.
Siapa sebenarnya pihak yang berbohong dalam kejadian ini? Apa motif dibalik rekayasa kasus viral ini? Berikut kronologi selengkapnya.
Daftar Isi
Awal Mula Kejadian Viral Kakek Dibayar Uang Mainan Naik ke Permukaan
View this post on Instagram
Kasus yang terbilang unik ini awalnya menjadi viral setelah video sang Kakek belanja di Pasar menggunakan uang mainan diunggah ke media sosial.
Di dalam video tersebut tampak sang Kakek yang terlihat lesu ketika diberitahu oleh penjual bahwa uang yang dia bawa adalah uang mainan.
Sang Kakek kemudian diarahkan oleh warga untuk melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib karena mereka kasihan.
Kejadian ini pun sempat dimediasi oleh pihak Kepolisian dan pihak sang Kakek juga mandornya bersepakat untuk berdamai.
Tidak lama kemudian, terkuak fakta baru bahwa ternyata sang Kakek menemukan uang mainan tersebut di jalan bukan dari sang Mandor.
Permintaan Maaf dan Klarifikasi dari Kakek yang Mengaku Dibayar Uang Mainan
View this post on Instagram
Setelah dimediasi oleh pihak Kepolisian, sang Kakek akhirnya mengaku kalau uang mainan yang ia gunakan di pasar bukan berasal dari Mandornya.
Untuk meredam kegaduhan juga untuk menghindari konflik lebih lanjut, sang Kakek yang didampingi oleh pihak Kepolisian pun meminta maaf.
Di dalam video permintaan maaf tersebut sang Kakek menjelaskan kalau kejadian tersebut merupakan rekayasa dirinya sendiri.
Selain meminta maaf, sang Kakek pun berjanji untuk tidak melakukan tindakan yang serupa seraya mebuat geger masyarakat lagi.
Penutup
Itu dia kronologi insiden Kakek dibayar uang Mainan yang sempat mebuat heboh masyarakat Indonesia beberapa waktu ke belakang.
Dari kejadian ini kita bisa belajar untuk lebih hati-hati dalam menaruh simpati, juga selalu menelisik kejadian dari berbagai sisi.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini berguna untuk kita semua, dan sampai jumpa lagi di artikel-artikel selanjutnya.