BacaTimes.com – Seorang petani buang tomat setelah frustrasi karena harganya anjlok dan tidak bisa dijual ke mana pun tanpa mengalami rugi.
Meski begitu, petani buang tomat bukan hanya karena rugi, tetapi juga karena kondisi pasar yang tidak bisa menampung hasil Bumi para petani tersebut.
Artikel ini akan membahas mengenai petani buang tomat yang terjadi di sekitar daerah Lampung, yang ternyata bukan diakukan sebagai bentuk protes.
Langsung saja, berikut hasil wawancara tim reporter dan penjelasan mengapa tomat tersebut dibuang ke jalan raya.
Daftar Isi
Petani Buang Tomat 1,5 Ton
Diketahui pelaku buang tomat adakah Marwan, seorang pengepul asal Lampung yang mengaku rugi membeli tomat tersebut.
Marwan menjaelaskan bahwa biaya yang dia keluarkan untuk tomat dan transport bisa dibilang tidak serasi dengan arga yang diinginkan oleh pasar.
Tomat yang dibuang pun tidak dibuang sembarangan di pinggir jalan, tetapi sebelumnya ditempatkan di dalam kotak tetapi warga terlihat sungkan untuk mengambil.
Setelah tomat ditumpahkan ke pinggiran jalan, berulah warga berbondong-bondong memungutnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Petani Buang Tomat, Ternyata Untuk Warga
“Sebenarnya saya udah bilang ke ibu-ibu untuk mengambil tomatnya saat masih di dalam kotak, tapi mungkin karena malu atau gak enak, jadinya gak ada yang mau ngambil,” tutur Marwan.
Hari itu Marwan diduga mengalami kerugian sekitar 1 juta rupiah karena harga tomat anjlok hingga 400 rupiah. “Soalnya overproduksi. Jadi, stok barang itu lebih banyak daripada permintaan di pasar,” lanjutnya.
Marwan mengaku mengetahui kondisi pasar tetapi tetap membeli dari para petani karena biasa saling membantu. “Kalau gak diambil kasihan petaninya, sementara pas mahal kita juga dikasih.”
Penutup
Demikian alasan dibalik petani yang membuang 1,5 ton tomat ke pinggir jalan. Uniknya, warga lebih memilih mengambil barang yang sudah ditumpahkan ketimbang masih di kotak.
Semoga kisah viral ini menjadi inspirasi bagi kita untuk terus berbuat baik, sampai jumpa lagi di artikel-artikel viral berikutnya.
***